Kamis, 24 Agustus 2017

Mengeja perlahan

Memang ada beberapa hal yang patut untuk ditinggalkan.
Memang ada beberapa hal yang hadir, datang dan pergi dengan bekas yang tajam hanya untuk menguatkan.

Dan,
teruntuk kamu yang telah memilih jalan tanpa aku.
Terimakasih atas segalanya.
Aku memang bergerak perlahan namun iringilah jalanku dengan doa.
Doa agar aku dapat merelakan.
Kini akan kutekadkan,
aku bisa.

Teruntuk kenangan,
mungkin kau hanya akan menjadi gelang pembelajaran.
Yang tak perlu ku genggam erat selamanya.
Hanya perlu ku pandang dan ku jadikan pengalaman.

Seraya rasa ini pudar,
seraya pula kenangan itu satu persatu hilang dalam benak.
Mungkin kita akan menjadi sebatas teman asing yang pernah menjalin cerita bersama.

Yogyakarta, 25 Agustus 2017

kini ku tahu bahwa bukan aku saja yang menyebabkan tangis kita, namun kau lebih lebih.
Maka dari itu, perlahan ku eja kata selamat tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar