malam ini aku berharap ruang ruang sepi ku dimakan waktu
karna kesibukkan tak menutupi relung hati
dan sosok pelampiasan ketika sendiri pun terkesan jahat sekali
aku sibuk memaki diriku
menyoraki mengapa aku begitu pilu
mungkin bukan karna kamu
mungkin karna aku dan kesendirianku
septemberku selalu sendiri
oktoberku dahulu tak sepilu ini
ada kamu disisi
namun kusadar bahwa setiap orang punya hak untuk memilih pergi
dari aku yang mengandangi hanya karna rasa sayang dan keegoisanku ini
aku takut diriku yang lain muncul saat aku digerayangi rasa rindu,
rasa pilu,
rasa ingin memiliki yang sudah memuncak hingga keubun ubun,
kecurigaan,
dan rasa takut kau dengan yang lain yang sudah mengalir hingga ke nadi
aku selalu meneriaki lelaki
jangan datang pada diri yang rapuh ini
aku takut kau akan kukandangi
aku takut kau melangkah pergi
lalu aku harus menyesuaikan nasib ku lagi
jangan meluluhkan hati ini
atau aku yang harus membatukan hatiku sendiri?
agar tak lagi kau, kau, dan kau sakiti
kekosongan tak pernah terisi tetap
kalian pergi dan tak ada yang menetap
kabut pekat turun pelan seiring kelamnya malam
menyelimuti tidurku
air membasahi alas kepalaku
aku meringkuk dingin ingin berbicara kepada seseorang bahwa aku sendiri
namun tak ingin ditemani
karna jika kalian ada, lalu pergi
aku akan murka hingga tak tau batas diri
"mengapa pergi?"
"kamu kemana ?"
"aku sendiri disini"
"ada tak ada kamu sama saja rasanya"
"aku telfon ya"
"lagi apa?"
"aku bingung harus gimana"
cukup temani hingga aku mati nanti
sediakan bahumu saat aku menangis
temani aku saat terpuruk
aku tak bisa tak mendengar jantungmu sebelum tidur
malam ini aku dibungkus pilu
aku tak pernah tampak terlalu biru
untuk semua kesedihan yang menerpaku
untuk semua masalah yang terlalu kupikirkan
malam ini
hatiku tlah terbujur kaku
ia telah mati
2/10/2018
Selasa, 02 Oktober 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar