Jumat, 20 Juli 2018

hari tentang merelakan

hari ini hari yang penuh kehilangan
penuh dengan kerelaan
senja tak seindah yang ku lihat biasanya.

hari ini aku harus merelakan rezeki yang datang ntah kapan lagi.
aku merelakan kesempatan untuk ke istana negara dan bertemu orang nomor satu di Indonesia serta beberapa artis papan atas.
tak cukup sampai disana sesalku;

sore itu ,
aku sedang bercengkrama dengan teman via telfon
telfon mati karna sinyal.
haduh aku melihat kucing kawin yang tak henti sejak malam
si jantan mengejar betina yang menyebrang
lalu
jantan tertabrak motor tanpa otak

bukan motornya yang tanpa otak
namun yang membawanya
hhh...
darah bercucuran dari mulut si jantan
ia menggeliat.
aku pikir hanya keseleo saja,
usut punya usut ternyata ia terlindas ban belakang motor

anjing memang itu manusia dongkol ku.
ia takkan berhenti jika aku tak berteriak.
anjing memang kataku sekali lagi
hhhhhh
tak ada kerelaan, aku langsung memegang si kucing jantan
ingin menangis pun malu dilihat orang
hhhh
hingga kini masih terbayang

si anjing pun pura pura perhatian dan ingin mengubur si kucing jantan
membawanya lalu entah lah
dia buang atau dia kubur?

kusumpahkan kau mati dilindas truk.
aamiin.

dasar anjing bangsat
masih terlinang airmata sesalku hingga kini
kemana aku tadi?

aku yakin si anjing bisa berhenti
aku yakin si anjing bisa lebih pelan hingga si jantan tak perlu mati

sekali lagi, ku sumpahkan agar
si anjing mati tertabrak truk
kepalamu pecah karna truk yang bodoh seperti mu yang melindas si jantan

hari ini tentang merelakan
dan tentang betapa kesedihan lainnya bisa menghapus kesedihan sebelumnya.

20 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar